Qiana Cahaya Maulidya (Part 2)

Qiana (part 1)

"Bu ini sudah ada pengapuran plasenta. Kayanya bener di awal pemeriksaan waktu usia kehamilan 5 Minggu, HPL 9 November bukan yang terakhir ibu cek, akhir November atau awal Desember. Ini harus segera dikeluarkan. Tidak apa, besar di luar saja, karena bayi Ibu IUGR."

Hari itu adalah malam Minggu dan dokter menyarankan untuk dilakukan operasi sesar besoknya. Meskipun dokter libur praktek tapi melihat kondisimu, dokter rela mengorbankan waktu liburnya demi menyelamatkan kamu. 

"Tapi, dok saya belum ada persiapan apa-apa. Bagaimana kalau Senin saja?"

Dan akhirnya, dokter menyetujui untuk dilakukan operasi pada hari Senin. Di perjalanan pulang sekitar jam 10 malam, pikiran umma kalang kabut, harus melakukan persiapan, mengabarkan ke keluarga dan mungkin mereka juga akan kaget.

Di satu sisi umma senang karena akan segera ketemu bidadari cantik, di sisi lain, teringat trauma ketika persalinan pertama yang membuat umma merasa cemas.

Senin, 2 November pukul 10.00 WIB. UGD RS Hermina. Setelah dilakukan CTG selama setengah jam lebih dan tidak terlihat pergerakanmu. Namun, detak jantungmu masih terdengar. Beda dengan kakak kamu yang ketika di CTG hampir satu menit sekali melakukan tendangan di perut umma.

Selesai CTG, suster langsung menghubungi dokter Vera. Dan dokter memutuskan segera lakukan operasi. 

Umma dibawa ke lantai 3 untuk mengganti pakaian. Momen yang ditunggu segera tiba. 

Selesai mengganti pakaian, umma di bawa ke ruang operasi. Sebelum memulai operasi, dokter dan tim berdoa demi kelancaran dan keselamatan. 

Operasi dimulai, terasa sekali dingin ruangan dan ketika perut umma mulai disayat. Dokter sambil berbincang satu sama lain. 

Tangis umma pun pecaaah ketika mendengar suara tangis pertama mu di dunia. Dan umma bisa melihatmu dari pantulan dinding ruangan. Tubuhmu yang mungil, kemerahan, dan tangismu yang kencang. 

Salah satu suster memperlihatkanmu ke umma setelah kamu dibersihkan. "Bu berat dedenya 1,99 kg ya. Gpp Bu nanti gede di luar ko. Banyak kasus seperti ini, bahkan salah satu dokter di sini juga pernah bayinya IUGR. Tapi Alhamdulillah gemuk sekarang."

"Terima kasih suster. Iya tidak apa yang penting tidak kurang satu apapun."

Meskipun kecil, tapi Alhamdulillah kamu sehat, nak. Tidak perlu berada di ruang Nicu dan tidak dipakai alat apa-apa. 

Hanya ditaruh di inkubator supaya suhunya tetap hangat. 

Cantik sekali anak umma, Masya Allah. Matamu berbinar, bibirmu merah, kulitmu putih. Banyak yang bilang ini Farhan versi perempuan.


Komentar