Selamat 1 Tahun Farhan


"Alhamdulillah, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?" Begitulah sekiranya kalimat yang pantas Ibu ucapkan ketika mengingat pemberian Allah SWT yang begitu sempurna, yang menganugrahiku dengan seorang anak. Ibu adalah salah satu wanita yang beruntung di dunia ini, sayang. Ibu merasa Allah sangat baik, sangat sayang sama Ibu. Betapa banyak wanita yang bahkan sudah bertahun-tahun belum juga diberikan keturunan.
Time flies so fast, dear. Hampir satu tahun usiamu di dunia ini. Dear, you are my everything, my spirit, my inspiration and my life goals. Anyway, setiap kali Ibu mengingat saat-saat sebelum mengeluarkanmu ke dunia ini, lalu sesaat setelah kamu lahir ke dunia, air mata Ibu selalu menetes. AIr mata ini mungkin bukti bahwa menjadi seorang "Ibu" adalah hal yang luar biasa penuh perjuangan dan pengorbanan yang nantinya akan berbuah kebahagiaan. Terkadang air mata bukan hanya simbol kesedihan,dear. Tapi juga simbol betapa bahagianya seseorang.
Untuk ayah, terimakasih sudah menjadi suami dan bapak siaga. Terimakasih telah merawatku pasca operasi sesar. Kesabaran, ketulusan Dan cinta yang ayah berikan begitu sangat berarti saat itu.

Malam itu, 9 Januari 2018. Sehabis shalat maghrib muncul tanda-tanda persalinan. Ibu diantar oleh kakek, Enin dan Onty menemui Dr. Putra Ismayaabral, S. Pog untuk tindakan lebih lanjut. Betapa terkejut ketika dokter mengatakan untuk segera dilakukan operasi. Ibu langsung menghubungi ayah yang pada malam itu baru pulang kerja. Lalu ayah dan kakek nenek dari bogor langsung meluncur ke RS. Masmitra. Saat itu ibu sudah dibius dan tidak merasakan apapun. Tapi ibu mendengar suara tangisan bayi, suaramu. Suara yang telah lama ibu dan ayah rindukan.
Selesai operasi, ibu dipindahkan ke ruang pemulihan dan perawatan. Dingin menusuk tulang ibu rasakan setelah tindakan sesar. Ditambah rasa mual yang tak bisa ibu tahan. Setelah efek bius hilang, ibu merasakan sakit nyeri yang teramat sangat. Setiap detik ibu beristighfar. Ibu saat itu hanya fokus ke diri ibu sendiri. Sorry, dear. Ibu melupakanmu ketika itu karena ibu masih merasakan hal yang belum pernah ibu rasakan sebelumnya.
Tiga hari yang penuh ujian, tiga hari Ibu tanpa bisa tidur sedetikpun. Ibu lihat ruang sebelah sudah dengan bayi mungil nya. Ibu tanya ke ayah bagaimana keadaan anak ibu, ayah bilang alhamdulillah dede sehat, kulit nya putih bersih, rambutnya hitam tebal, dan wajahnya rupawan. Masya Allah, ibu saat itu hanya bisa lihat kamu dari HP ayah. Perlahan ibu belajar duduk, berdiri dan berjalan. Sampai ibu menyadari betapa nikmat yang Allah berikan. Nikmat menjadi ibu.7
Hari ini, setahun sudah malaikat kecil Ibu tumbuh di dunia. Setahun sudah kita lewati semua tawa dan canda. Malaikat kecil yang tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, pintar dan sangat aktif. Perkembanganmu sangat cepat, dear. Di usia ini kamu sudah bisa jalan, gigimu sudah 7 dan kamu sangat disukai siapapun.
Dear, my son, Muhammad Farhan Abqori. Barakallah. Happy 1st Birthday. Tumbuhlah menjadi anak yang baik. Tumbuhlah menjadi anak yang ceria. Selamat ulang tahun, semoga Allah memberkahimu. Aamiin Ya Rabbal 'aalamiin.

Komentar