Mengenal Ego

Dulu, saya kewalahan menghadapi ego setiap orang yang selalu ingin dimengerti. Akhirnya saya kalah banyak. Mereka menang banyak. 

Manipulatif. Adalah karena kita terlalu mengedepankan ego. Minim untuk berkaca pada diri sendiri. 

Memangnya mereka pikir, cuma mereka yang boleh marah. Saya nggak boleh marah? 

Dulu, saya pura - pura bodoh ketika mereka seenaknya membohongi saya. Cukup tahu. Dan suatu saat saya pastikan mereka terima balasannya tanpa perlu saya yang membalasnya. 

Dulu mereka bersikap seolah mereka yang tersakiti. 

Saya selalu disalahpahami. It's okay. Saya nggak perlu memberikan penjelasan panjang kali lebar. Percuma. Yang mereka mau, saya yang salah. 

Dulu, mereka banyak mengkritik kesalahan. Tapi, giliran mereka salah. Saya coba memberikan pengertian. Tidak perlu saya hakimi berlebihan. 

Kadang capek banget menghadapi ego mereka yang tinggi. 

Saya coba cari solusi, minimal untuk pertahanan diri saya sendiri. 

Agar ketika saya menghadapi ego mereka, nggak lantas membuat saya down.

Lagi - lagi yang dipermasalahkan adalah benar - salah. 

Tanpa mempertimbangkan sisi yang lainnya.

Kini, ketika menghadapi ego mereka. Saya coba terima dengan hati terbuka, memberikan ruang untuk ego mereka menumpahkan segalanya. Dan tumpahan egonya nggak lantas membuat saya terbawa emosi. Fokus mencari solusi. 

Komentar