Bayi Lucu dan Gadis Cantik di Gerbong

Whoooooooong! Whooooong!

Suasana ramai mudik lebaran, penuh sesak oleh orang-orang yang rindu kampung halaman . Darmo yang duduk disampingku terlihat asik membaca koran. Dari gerbong sebelah datang seorang ibu dengan bayinya. “Eh, maaf anak muda. Bisa tolong gendong bayi ini sebentar? Saya mau mengambil uang di dalam tas. Sebentar lagi saya turun.”

“Oh, iya, bu.” Sambil tersenyum aku menerima bayi tersebut. Aku memangkunya sambil sesekali bercanda.

Darmo yang tadinya sedang asik membaca tiba-tiba melirik dan meledekku, “Hei, lihatlah. Kau sudah cocok punya anak. Ayolah, menikah, broo!”

Tiba-tiba aku merasa ada air hangat yang mengalir di celana panjangku. Belum sempat aku lihat, ibu itu meminta bayinya dan berterimakasih sambil berlalu cepat.

Aku pun turun di stasiun tersebut untuk ke toilet. Aku kembali ke gerbong dan melihat disamping darmo ada seorang gadis cantik. “E-h, maaaf mba. Ini tempat duduk saya. Tadi saya tinggal ke toilet sebentar.”

Gadis cantik itu jengkel, wajahnya terlihat menyeramkan. “Hei, salah sendiri kenapa kau tinggalkan. Lagi pula tempat duduk ini untuk semua penumpang. Kau seharusnya bisa mengalah dengan penumpang perempuan. Astaga, kau mengompol pula? Dasar laki-laki aneh.” Gadis itu terlihat keheranan dan berlalu meninggalkanku.

Aku hanya mematung sementara darmo tertawa terbahak-bahak.

Komentar